QURAN dan TerJemahan ~ PerHatikan Pesanan Allah dlm KiTabNya ini

AL QURAN

Listen to Quran
~*~*~*Al-Quran OnLine

29 April, 2010

Bahtera Nabi Noh ~ diJumpai semula...


Menakjubkan: Perahu Nabi Nuh AS Telah Ditemukan Melalui Penelitian Ilmiah (revised and completed)



Umat Nabi Nuh A.S yang ditenggelamkan oleh Allah SWT karena kedurhakaannya seperti dikisahkan dalam Al-Qur’an, sudah menemukan pembuktian kebenarannya secara ilmiah. Sejak tahun 1949, sudah ditemukan lokasinya dan kemudian dilakukan penggalian oleh penelitian tim antropolog yang dipimpin oleh Prof. Ron Wyatt di Turki sejak tahun 1977. Ini adalah sebagian foto-fotonya. 


Bahtera (kapal) Nuh telah lama menjadi kontroversi di dunia arkeologi. Sejarah mencatat bahwa Nuh diperintahkan Tuhan untuk membuat sebuah bahtera karena Tuhan berniat menurunkan hujan maha lebat ke bumi. Alkitab mengisahkan bahwa Nuh mentaati perintah tersebut dan tepat pada waktu yang telah ditentukan Tuhan, maka turunlah hujan yang sangat lebat ke muka bumi dan menenggelamkan semua makhluk hidup yang ada. Nuh beserta keluarganya dan binatang-binatang yang diselamatkannya kemudian mengapung bersama bahtera tersebut. Alkitab kemudian menceritakan bahwa bahtera tersebut kandas di puncak gunung Ararat.

Kisah yang bersumber dari Alkitab ini kemudian menjadi bahan perbincangan yang hangat di kalangan sejarawan dan arkeolog. Ada pihak yang mendukung bahwa kisah tersebut adalah nyata, namun ada juga yang menganggapnya hanya sekedar dongeng dari Alkitab. Namun, perdebatan tersebut kini berakhir dengan telah ditemukannya bukti-bukti ilmiah berkaitan dengan kisah tersebut. Sisa-sisa bahtera tersebut ditemukan pertama kali oleh seorang Kapten angkatan darat dari militer Turki. Ia menemukannya secara tidak sengaja pada waktu meneliti foto-foto wilayah pegunungan Ararat. Kemudian untuk mengkonfirmasi temuan tersebut, diundanglah ahli-ahli arkeologi dari Amerika Serikat untuk meneliti keabsahannya.

Pada ekspedisi ilmiah yang kemudian dilakukan pada ketinggian 7000 kaki, sekitar 20 mil sebelah selatan puncak gunung Ararat, mereka menemukan sebuah kapal sepanjang kira-kira 500 kaki yang telah membatu. Pengukuran yang kemudian dilakukan pada obyek tersebut menghasilkan suatu kesimpulan yang mencengangkan, karena ukuran panjang, lebar dan tinggi penemuan arkelogi tersebut sama persis dengan ukuran bahtera Nuh seperti yang tercantum di Alkitab. Saat ini, lokasi penemuan bahtera tersebut telah menjadi obyek wisata yang dapat dikunjungi semua orang.

Untuk lebih jelas foto/video singkat klik dibawah ini.






Perahu Nabi Nuh Ditemukan di Turki?
"Kami belum yakin 100 % bahwa ini benar perahu Nuh, tapi keyakinan kami sudah 99 %."




VIVAnews - Dikisahkan, sekitar 4.800 tahun lalu, banjir bandang menerjang Bumi. Sebelum bencana mahadahsyat itu terjadi, Nabi Nuh -- nabi tiga agama, Islam, Kristen, dan Yahudi, diberi wahyu untuk membuat kapal besar -- demi  menyelamatkan umat manusia dan mahluk Bumi lainnya.

Cerita tentang bahtera Nabi Nuh dikisah dalam berbagai buku, sejumlah film dan lain-lain. Sejumlah ahli sejarah dari berbagai negara sudah lama penasaran dengan kebenaran kisah ini.
Untuk membuktikan kebenaran cerita itulah,  kelompok peneliti dari China dan Turki yang tergabung dalam 'Noah's Ark Ministries International' selama bertahun-tahun mencari sisa-sisa perahu legendaris tersebut.
Kemarin, 26 April 2010 mereka mengumumkan mereka menemukan  perahu Nabi Nuh di Turki. Mereka mengklaim menemukan sisa-sisa perahu Nabi Nuh berada di ketinggian 4.000 meter di Gunung Agri atau Gunung Ararat, di Turki Timur.

Mereka bahkan mengklaim berhasil masuk ke dalam perahu itu, mengambil foto dan beberapa specimen untuk membuktikan klaim mereka.

Menurut para peneliti, specimen yang mereka ambil memiliki usia karbon 4.800 tahun, cocok dengan apa yang digambarkan dalam sejarah.

Jika klaim mereka benar, para peneliti Evangelis itu telah menemukan perahu paling terkenal dalam sejarah.
"Kami belum yakin 100 persen bahwa ini benar perahu Nuh, tapi keyakinan kami sudah 99 persen," kata salah satu anggota tim yang bertugas membuat film dokumenter, Yeung Wing, seperti dimuat laman berita Turki, National Turk, 27 April 2010.



Grup yang beranggotakan 15 orang dari Hong Kong dan Turki hadir dalam konferensi pers yang diadakan Senin 26 April 2010 lalu.

Kepada media yang hadir saat itu, mereka juga memamerkan specimen fosil kapal yang diduga perahu Nuh, berupa tambang, paku, dan pecahan kayu.

Seperti yang dijelaskan para peneliti, tambang dan paku diduga digunakan untuk menyatukan kayu-kayu hingga menjadi kapal. Tambang juga digunakan untuk mengikat hewan-hewan yang diselamatkan dari terjangan bah -- begitu juga dengan potongan kayu yang dibuat bersekat untuk menjaga keamanan hewan-hewan.

Penemuan besar ini jadi amunisi untuk mendorong pemerintah Turki mendaftarkan situs ini ke
UNESCO -- agar lembaga PBB itu ikut menjaga kelestarian perahu Nuh.

Awalnya, direncananya para arkeologi akan menggali perahu itu dan memisahkannya dari gunung. Namun, hal tersebut tak mungkin dilakukan, meski nilai sejarah penemuan ini sangat tinggi.



Diyakini, ketika air surut, perahu Nuh berada di atas Gunung. Meski tiga agama besar mengabarkan mukjizat Nabi Nuh, tak ada penjelasan sama sekali, di mana persisnya perahu itu menyelesaikan misinya.

Sejak lama penduduk lokal Turki yang tinggal di pegunungan maupun kota-kota lain percaya bahwa perahu Nabi Nuh berada di Gunung Ararat.

Apalagi, pilot pesawat temput Turki dalam sebuah misi
pemetaan NATO, mengaku melihat benda besar seperti perahu di Dogubayazit, Turki.

Pada 2006, citra satelit secara detil menunjukan benda mirip kapal yang diduga perahu Nuh itu adalah gunung yang dilapisi salju.

Beberapa ahli lain berpendapat bahwa sisa-sisa perahu Nuh menjadi bagian dari pemukiman manusia -- yang selamat dari bencana banjir bah.

Namun, peneliti yang mengklaim penemu perahu Nuh membantahnya. "Kami tak pernah menemukan ada manusia yang bermukim di ketinggian 3.500 meter dalam sejarah umat manusia."

Cuaca sangat dingin di ketinggian 4.000 meter itu oleh para penemu diyakini menjaga kondisi perahu Nuh selama ribuan tahun.







1. Awal Penemuan
Pemotretan awal oleh Angkatan Udara AS di tahun 1949 tentang adanya benda aneh di atas Gunung Ararat-Turki, dengan ketinggian 14.000 feet (sekitar 4.600 meter)









Kemudian, awal tahun 1960, berita dalam Life Magazine: Pesawat Tentara Nasional Turki menangkap sebuah benda mirip perahu di puncak gunung Ararat yang panjangnya 500 kaki (150 meter) yang diduga perahu Nabi Nuh AS (The Noah’s Ark)







2. Foto-foto tahun 1999-2000
Seri pemotretan oleh Penerbangan AS IKONOS tahun
1999-2000 tentang dugaan adanya perahu di Gunung Ararat yang tertutup salju.




3. Peta Lokasi Perahu Nabi Nuh AS





4. Nuuun … Perahu Nabi Nuh di atas Gunung Arafat. Jelas kan??





5. Situs/tempat Perahu Nabi Nuh sebelum dibersihkan


6. Pengukuran di Atas Perahu




7. Struktur Perahu menurut para arkeolog yang menemukannya



8. Ini dia lebih jelasnya



9. Setelah dibersihkan, beginilah bentuk Asli Perahu Nabi Nuh AS yang kuno tapi canggih. Di dalam perahu inilah sedikit umat Nabi Nuh AS diselamatkan Allah SWT dari banjir dahsyat setinggi gunung dan ratusan pasang binatang ikut serta didalamnya.


10. Gambaran suasana terjadinya banjir dalam Injil yang terjadi pada tahun 1300 BC (Sebelum Masehi). Sekitar 25 tahun sebelum zaman Nabi Musa AS atau 1.300 tahun sebelum kelahiran Nabi Isa AS. Lihat perbandingan ukuran perahu dengan Pesawar Modern Jumbo 747.






SEMOGA BERMANFAAT DAN MENAMBAH KEYAKINAN KITA AKAN KEBENARAN ADANYA NABI-NABI UTUSAN ALLAH SWT.

~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*
LIHAT REPLIKA PERAHU NABI NUH AS INI DI BELANDA YANG MENAKJUBKAN YANG BISA ANDA KUNJUNGI KESANA:


Inilah Ruang Interior Perahu Nabi Nuh AS: Menakjubkan!!




Anda ingin bertamasya sekeluarga yang bermanfaat, membuat Anda takjub dan meningkatkan keimanan?? Ini untuk Muslim-Kristiani sama saja. Selain ke Timur Tengah, cobalah ke SCHAGEN, Belanda: Masuk dan jelajahilah bagian dalam Perahu Nabi Nuh AS.

Waah.. asyik dong!! Kok ke Belanda?? Ya, seorang Belanda, Johan Huibers, membangun Replika Perahu Nabi Nuh AS yang sudah ditemukan sejak tahun 2005 (sebaiknya, biar nyambung, sebelum meneruskan membaca ini, Anda membaca dulu kisah penemuannya di website ini, klik: http://moeflich.wordpress.com/2007/11/24/perahu-nabi-nuh-ditemukan/) dan membangunnya sendiri persis dengan ukuran-ukuran detail seperti dijelaskan dalam Kitab Injil (Al-Qur’an tidak bicara detail ttg perahu Nuh, hanya menjelaskan kisah pembangkangan umatnya, tenggelamnya dan pelajarannya yang harus diambil). Ternyata, “khuuu…” perahu itu memang sangat besaar… ukurannya sepertiga lapangan sepakbola.

Bagi Anda yang penghayatannya tinggi akan sangat terharu. Terbayang bagaimana dulu gelombang banjir yang sangat besar dan menakutkan dan umat Nabi Nuh dan ratusan pasang binatang berada didalamnya: jerapah, gajah, singa, buaya, zebra, bison dll. Di dalamnya juga di set satu ruangan teater besar (seperti bioskop) untuk 50 kursi dimana anak-anak bisa duduk nonton film kisah tenggelam dan penemuannya. Konon, banyak pengunjung terkesima. Banyak Kita pun sekarang bisa merasakan bagaimana berada di dalamnya. Selamat menikmati dan melancong kesana!! Maha Besar Allah dengan segala kekuasaan-Nya.

Detailnya baca nih:
“The massive central door in the side of Noah’s Ark was opened, the first crowd of curious townsfolk to behold the wonder. Of course, it’s only a replica of the biblical Ark, built by Dutch Creationist Johan Huibers as a testament to his faith in the literal truth of the Bible.
 

The ark is 150 cubits long, 30 cubits high and 20 cubits wide. That’s two-thirds the length of a football field and as high as a three-story house. Life-size models of giraffes, elephants, lions, crocodiles, zebras, bison and other animals greet visitors as they arrive in the main hold. A contractor by trade, Huibers built the ark of cedar and pine. Biblical Scholars debate exactly what the wood used by Noah would have been.

Huibers did the work mostly with his own hands, using modern tools and with occasional help from his son Roy. Construction began in May 2005. On the uncovered top deck not quite ready in time for the opening will come a petting zoo, with baby lambs and chickens, and goats, and one camel.Visitors on the first day were stunned. ‘It’s past comprehension’, said Mary Louise Starosciak, who happened to be bicycling by with her husband while on vacation when they saw the ark looming over the local landscape.  ‘I knew the story of Noah, but I had no idea the boat would have been so big.’ There is enough space near the keel for a 50-seat film theatre where kids can watch a video that tells the story of   Noah and his ark.

Huibers, a Christian man, said he hopes the project will renew interest in Christianity in the Netherlands, where church going has fallen dramatically in the past 50 years.  Now that I am old and Gray, give me the time to tell this new generation (and their children too) about all your mighty miracles. Psalm 71:18.”



(I should thank Bother Mohamed Bokreta for these amazing pictures)









Discovery of the real Noah's Ark






~*~*~*


infolivetvenglish — January 22, 2008 — A team of scientists and researchers from Hong Kong and Turkey claimed to have discovered the remains of Noah's Ark on top of Mount Ararat in Turkey. In the summer of 2007, the fourth expedition to Mount Ararat yielded results. Inside a cave on the mountain they discovered a wooden structure measuring 11.5 meters in width and 2.6 meters in height. The findings are not only a significant breakthrough in the search for the remains of the Ark but is also backed by filmed documentation and material evidence.
In August 2006, Mr. Ahmet Ertugrul a Turkish explorer reported an unusual finding, a large wood structure on top of the mountain that he believed to be the remnants of the ark. Samples were collected and sent to Hong Kong to undergo scientific analysis and tests.
Petrographic examinations conductedby the Applied Geoscience Center of the Department of Earth Sciences at Hong Kong University clarified that the samples sent were from a petrified wooden structure.A number of expeditions from Turkey and Hong Kong set out for Mount Ararat to investigate further but were forced to postpone a number of times due to bad weather, fast flowing water and wild bears.01/22/08

~*~*~*
v1


v2

v3

v4


v5

Documentary/Discovery


http://moeflich.wordpress.com/2007/11/24/perahu-nabi-nuh-ditemukan/





Assalamualaikum wr.wb
Sahabatku rahimakumullah,
Terlampir saya sajikan suatu video menarik yang kemudian di-klaim sebagi Penemuan Bahtera/Kapal Nabi Nuh di Bukit Arafat Turki. Klaim mengejutkan dikeluarkan peneliti "Noah's Ark Ministries International" dari China dan Turki yang ramai dibicarakan di Internet beberapa waktu lalu. Benar tidaknya penemuan yang mereka klaim tersebut, Wallahualam bissawab.

Sebagai latar belakang videotersebut, saya sajikan murrotal dari pemilim suara indah Syeikh Maher, Imam Besar Masjidil Haram yang membawakan surat 26. Asy Syu'araa' dari ayat 105 yang menceritakan tentang Bahtera /Kapal Nabi Nuh yang terjemahannya sebagai berikut :

Allah swt berfirman :
"[105] Kaum Nuh telah mendustakan para rasul.
[106] Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka: "Mengapa kamu tidak bertakwa?
[107] Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,
[108] maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
[109] Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan-ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.
[110]Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku".
[111] Mereka berkata: "Apakah kami akan beriman kepadamu, padahal yang mengikuti kamu ialah orang-orang yang hina?"
[112] Nuh menjawab: "Bagaimana aku mengetahui apa yang telah mereka kerjakan?
(113] Perhitungan (amal perbuatan) mereka tidak lain hanyalah kepada Tuhanku, kalau kamu menyadari.
[114] Dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang beriman.
[115] Aku (ini) tidak lain melainkan pemberi peringatan yang menjelaskan".
[116] Mereka berkata: "Sungguh jika kamu tidak (mau) berhenti hai Nuh, niscaya benar-benar kamu akan termasuk orang-orang yang dirajam".
[117] Nuh berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah mendustakan aku;
[118] maka itu adakanlah suatu keputusan antaraku dan antara mereka, dan selamatkanlah aku dan orang-orang yang mu'min besertaku".
[119] Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang besertanya di dalam kapal yang penuh muatan.
 [120] Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tinggal.
[121]Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
[122] Dan sesungguhnya Tuhanmu, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.

Sahabatku rahimakumullah,
Kelompok evangelis, sang penemu kapal Nabi Nuh tersebut , yakin bahwa bangkai kapal yang ditemukan di sisi gunung itu merupakan bagian dari kapal yang disebutkan dalam Al Quran.

Para penemu yakin 99.9% struktur kayu yang ditemukan di sisi gunung itu merupakan bagian dari kapal yang disebutkan dalam kitab suci.

Mereka mengaku menemukan bahtera atau kapal Nabi Nuh yang digunakan untuk menyelamatkan umat manusia dan mahluk Bumi lainnya dari bencana banjir bah yang diyakini menenggelamkan separuh dari daratan Bumi, 4,800 tahun silam.

Sisa-sisa bahtera Nuh Nuh ditemukan berada di ketinggian 4.000 meter di Gunung Agri atau Gunung Ararat, di Turki Timur. Tak hanya mengajukan klaim, kelompok peneliti ini juga menampilkan foto dan membawa specimen dari kapal sebagai bukti penguat.

Mereka juga membuat rekaman dokumentasi di dalam benda mirip kapal, ukurannya besar, sebagian besar permukaannya tertutup salju -- yang diyakini bahtera Nuh yang legendaris.

Video tersebut akan membawa kita masuk ke dalam bahtera Nuh dimana para peneliti memukul-mukul papan-papan coklat, untuk membuktikan itu terbuat dari kayu. Untuk masuk ke lambung kapal, peneliti harus menggunakan tambang.

Kisah Nabi Nuh diceritakan dalam ajaran tiga agama besar, Islam, Kristen, dan Yahudi -- memicu misi pencarian sisa-sisa kapal legendaris tersebut. Kapal itu dikatakan yang menampung keluarga Nabi Nuh serta berbagai hewan selama kejadian banjir besar pada 4800 tahun lalu.

Namun penemuan kapal Nabi Nuh di atas juga dibantah oleh Arkeolog lainnya. Menurut arkeolog Zimansky menekankan berdasarkan Kitab Suci, Gunung Urartu (atau Ararat) sebagai tempat mendarat dari kapal tersebut, namun tidak disebutkan secara spesifik.

Selama beberapa tahun, Gunung Ararat dengan tinggi 16,946 kaki serta memiliki formasi bebatuan Durupinar yang berbentuk mirip kapal telah menjadi tempat favorit bagi para pencari kapal Nuh ini.

Wallahualam bissawab

Terima kasih, Semoga Bermanfaat

Lading_Emas

28 April, 2010

Seminar Perawat Cemerlang Siri 2 [22hb. Mei] 2010


Salam
Dengan Izin Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Satu Seminar Perawat Cemerlang Siri 2 akan diadakan seperti berikut
Tajuk: Amalan Asas Perawat
Tempat: Pusat Rawatan One Darul Saka, Kota Kemuning, Shah Alam, Selangor
Masa: 830 pagi hingga 7 Petang
Tarikh:     bulan 22hb. Mei ..( hari Sabtu ..tarikh samada 22hb Mei 2010 )
Makanan: Sarapan. Makan Tengahari, Minum Petang
Yuran: RM 180.00 termasuk makanan, nota kursus, sijil.
Modul: akan di hantar kemudian tapi hampir sama dengan Seminar pada 3 April 2010
Terhad kepada 30 orang sahaja
Bonus 1.: Sesi praktikal  satu dengan satu bersama dengan Tok Belagak dan para fasilitator
                Amalan Murah Rezeki
                Amalan Pengasih pada ahli keluarga ( Amalan Saidatina Fatimah dan Saidina Ali)
Bonus 2:  Pengenalan kepada Seni Silat Gerak Darul Saka
Bonus 3:  Kongsi Pengalaman dengan Para Perawat Darul Saka jam 830 malam ( sesi optional)
Siapa yang perlu hadir?
Sesiapa sahaja berumur 21 dan keatas lelaki dan wanita yang boleh membaca Al Quraan yang berminat tentang cara rawatan Perawat Islam.
Seminar ini untuk mereka mereka yang tidak sempat hadir ke Semnar pada 14 Nov 2009 atau pada Seminar 3 April 2010. Ini adalah kursus ulangan dan bukan kursus refresher. ( Kursus refresher akan dibuat pada bulan Julai 2010)
Sila war warkan kepada rakan rakan dan sahabat handai...
Sila isi borang berikut untuk tempahan tempat.
----------------------------------------------------------------
Tajuk: PENDAFTARAN SPC SIRI 2  22hb.MEI 2010 di PRODS
----------sila salin dan tampal-----------

Saya ingin mendaftar untuk Seminar pada 22hb. Mei  2010 bersama Tok Belagak.

Nama Penuh:

Nama nick/id di mana mana forum/weblog:

Umur:

Alamat:

No tel bimbit:

Alamat emel ( jika lain dari yang diatas):

Bidang Pekerjaan:


----------sila salin dan tampal----------

Kami akan menghubungi tuan / puan tentang urusan pembayaran.


Terima kaseh..

Urusetia / Sekretariat

ibnuadam27@gmail.com

~*~*~*




Lading_Emas


~*~*~*

KuLLiYAH


Lapangkan MasaMu & DadaMu utk iLMU ~ Musuh Utama JAHiL, adaLah iLMU


~~~ "Apabila Sseorang anak Adam Mati, segala amalannya akan terputus melainkan tiga perkara: Sedekah Jariah yg sentiasa mgalir pahalanya, Ilmu yg dimanfa'atkan Org lain, dan Doa anak yg SALIH..~Riwayat Muslim




SEMINAR PERAWAT ISLAM CEMERLANG SIRI 2 ~2010




Salam
Dengan Izin Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Satu Seminar Perawat Cemerlang Siri 2 akan diadakan seperti berikut
Tajuk: Amalan Asas Perawat
Tempat: Pusat Rawatan One Darul Saka, Kota Kemuning, Shah Alam, Selangor
Masa: 830 pagi hingga 7 Petang
Tarikh: bulan Mei ..( hari Sabtu ..tarikh samada 22hb Mei 2010 akan diumumkan kelak)
Makanan: Sarapan. Makan Tengahari, Minum Petang
Yuran: RM 180.00 termasuk makanan, nota kursus, sijil.
Modul: akan di hantar kemudian tapi hampir sama dengan Seminar pada 3 April 2010
Terhad kepada 30 orang sahaja
Bonus 1.: Sesi praktikal satu dengan satu bersama dengan Tok Belagak dan para fasilitator
Amalan Murah Rezeki
Amalan Pengasih pada ahli keluarga ( Amalan Saidatina Fatimah dan Saidina Ali)
Bonus 2: Pengenalan kepada Seni Silat Gerak Darul Saka
Bonus 3: Kongsi Pengalaman dengan Para Perawat Darul Saka jam 830 malam ( sesi optional)
Siapa yang perlu hadir?
Sesiapa sahaja berumur 21 dan keatas lelaki dan wanita yang boleh membaca Al Quraan yang berminat tentang cara rawatan Perawat Islam.
Seminar ini untuk mereka mereka yang tidak sempat hadir ke Semnar pada 14 Nov 2009 atau pada Seminar 3 April 2010. Ini adalah kursus ulangan dan bukan kursus refresher. ( Kursus refresher akan dibuat pada bulan Julai 2010)
Sila war warkan kepada rakan rakan dan sahabat handai...
Sila isi borang berikut untuk tempahan tempat.
----------------------------------------------------------------
Tajuk: PENDAFTARAN SPC SIRI 2 [22HB.MEI] 2010 di PRODS
----------sila salin dan tampal-----------
Saya ingin mendaftar untuk Seminar pada 22hb.Mei 2010 bersama Tok Belagak.


Nama Penuh:


Nama nick/id di mana mana forum/weblog:


:

Alamat:

No tel bimbit:

Alamat emel ( jika lain dari yang diatas):

Bidang Pekerjaan:


----------sila salin dan tampal----------

Kami akan menghubungi tuan / puan tentang urusan pembayaran.


Terima kaseh..

Urusetia / Sekretariat

ibnuadam27@gmail.com

http://seminarperawatcemerlang.blogspot.com/

Wuduk ~ Wuduk Zahir & Batin

Wuduk (Mengambil air sembahyang)

Untuk menunaikan/dirikan SOLAT/sembahyang, diwajibkan kita berWUDUK (mengambil air sembahyang atau mengangkat hadas kecil) terlebih dahulu. Jika kita tidak berwuduk adalah haram hukumnya, begitu juga jika kita ingin melakukan:-

* 1. SoLat2 sunat.
* 2. Thawaf di Baitullah [Wajib berWuduk].
* 3. Menyembahyangkan mayat/Jenazah[Sunnat berWUDUK].
* 4. Sujud tilawah atau sujud syukur.
* 5. Memegang (menyentuh/membawa) Al-Quran, tetapi dibolehkan, diharuskan menyentuh/membawa/memegang jika kandungan isi Al-Quran itu lebih banyak tafsiran dari isi ayat Al-Quran.

Rukun Wuduk

Rukun berwuduk ada 6 (enam);

1. Berniat untuk wudhu, dan melafazkan

"Nawaitu rafa'al hadathil asghari Lillahi Ta'ala" ertinya "Sahaja Aku mengangkat hadath kecil kerana Allah Ta'ala" atau "Nawaitu Udu'a Lillahi Ta'ala" bermaksud "Sahaja aku mengangkat wuduk fardu kerana Allah Ta'ala". Sebelum berniat berkumur dan bersihkanlah hidung tangan dan kaki serta mulakanlah dengan membaca "Bismillah hirrahman nirrahim" dan niat.

2. Membasuh muka (dgn meratakan)
[Bc doa dlm hati, "Ya Allah, pancarkan NurMu WajahKu, Ya Allah,
Jgn Engkau Gelapkan Mukaku sbgaimana Engkau gelapkan Muka Musuh2Mu Ya Allah"]
3. Membasuh tangan hgga sampai kedua siku (dgn meratakan)
[Bc doa dlm hati, "Ya Allah,Kurniakan Kitab AmalanKu di tgn KananKu Ya, Allah,
bukan ditgn Kiri atau dibelakang belikatKu, Ya Allah"]
4. Mengusap sebagian kepala
[Bc doa dlm hati, "Ya Allah, Naungilah Aku dibawah ArasMu, & LindungiKu
dari dari PanasTeriknya di Padang Masyar nanti Ya Allah"]
5. Membasuh kaki hgga sampai kedua mata kaki[Buku Lali] (dgn meratakan)
[Bc doa dlm hati,"Ya Allah, tetapkan Ku diatas SiratulMustaqimMu berSama2 
dgn Org yg Kau Redhai, Jgn Kau gelincirkanku bilamane Kau gelincirkan Musuh2Mu
darinya, Ya Allah"]
6. Tertib (berurutan)


Sunat-Sunat Wuduk

Perkara-perkara yang disunatkan ketika berwuduk:-

* 1. Menghadap ke arah Qiblat [Niat].

* 2. Membaca "A'uzubillahi minasyaitonirrajim" dan "Bismillah hirrahman nirrahim".
[Bc dlm hati, "Ya Allah Aku berLindung dgnMu dari Syaitan yg direjam,
Ya Allah Dgn Namamu Yg Amat Pemurah Lagi Amat Mengasihani"]

* 3. Membasuh kedua telapak tangan hgga kepergelangan tangan sebelum berwuduk.
[Bc dlm Hati,"Ya Allah, Ampunkan dosaku, Murahkan &KurniakanKu 
dgn Rezki yg HaLaL & bukan rezki yg Haram & Jauhilah daku dari
gangguan Syaitan & Kuncu2nya"]
* 4. Berkumur atau bersugi.
[Bc doa dlm hati,"Ya Allah jadikan LidahKu dan Mulutku senantiasa
Zikir/ingat kpdMu, Ya Allah"]

* 5. Memasukkan sedikit air ke dalam hidung untuk membersihkannya dan mengeluarkannya kembali.
[Bc doa dlm hati,"Ya Allah, KurniakanKu bau2an dari Syurga, bukan bauan busuknya dari
 Neraka, Ya Allah"]
* 6. Menyapu air ke kepala.
[Bc doa dlm hati, "Ya Allah, Naungi Aku dibawah ArasMu, & LindungiKu dari dari PanasTeriknya di Padang Masyar nanti Ya Allah"]
* 7. Memusing-musingkan cincin jika ada di jari. 

* 8. Menjelai-jelai janggut atau misai dengan air sehingga rata.

* 9. Meratakan air di telinga, kanan & Kiri
[Bc doa dlm hati,"Ya Allah, kurniakan Aku berita yg baik dari Syurga, bukan berita
buruk dari Neraka-Mu Ya Allah]

* 10. Menyapu Tengkok.
[Bc doa dlm hati, "Ya Allah, Jgn Engkau belengguKu tengkokKu dgn belenggu rantai
dari nerakaMu Ya Allah "].
* 11. Menjelai/gosok jari-jari tangan dan kaki.

* 12. Mendahulukan basuhan anggota kanan, dari yang kiri. 
[Bc doa dlm hati]

* 13. Mengulang 3 Kali setiap basuhan. 
[Bc doa dlm hati]

* 14. Jangan meminta bantuan orang lain seperti tolong menuangkan air sewaktu berwuduk.

* 15. Jangan mengelap atau mengeringkan anggota wuduk dengan kain atau sebagainya.

* 16. Elakkan percikkan air jangan sampai jatuh semula ke bekas atau ketimba [air Mustakmal] dan Kawan2 sebelah kita.

* 17. Berjimat ketika menggunakan air.
[Boleh gune spray jk perlu, ibarat titisan embun]

* 18. Jangan berkata2 atau bersembang ketika mengerjakan wuduk.

* 19. Membaca Doa Selepas Wuduk setelah selesai berwuduk.

"Asyhadu an laa ilaaha illalaahu wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa Rasuuluh, Allahummaj'alnii minat tawwaa biinaa waj'alnii minal mutathahhiriin.",
artinya: "Aku bersaksi bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad itu adalah hamba-Nya dan rasul-Nya. Ya allah, masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang bertaubat, dan masukkanlah ke dalam golongan orang2 yg bersuci."

* 20. Kemudian dilanjutkan dengan sholat sunnat wudhu sebanyak 2 (dua) raka'at.

Bahawa Ia (Usman ra.) minta air lalu berwuduk. Beliau 
*membasuh kedua telapak tangannya tiga kali lalu berkumur dan mengeluarkan air dari hidung. 

*Kemudian membasuh wajahnya tiga kali[3x]
[Bc doa dlm hati, "Ya Allah, Limpahilah WajahKu dgn NurMu Ya Allah "].

*Lantas membasuh tangan kanannya sampai siku tiga kali, tangan kirinya juga begitu. [3x]

*Setelah itu mengusap kepalanya[sekali],
[Bc doa dlm hati, "Ya Allah, Naungi Aku dibawah ArasMu, & LindungiKu dari dari PanasTeriknya di Padang Masyar nanti Ya Allah"]
*kemudian membasuh kaki kanannya sampai mata kaki tiga kali, begitu juga kaki kirinya. [3x]
[Bc doa dlm hati, "Ya Allah, Tetapkan Aku di atas Siratul MustaqimMu, & bersama2 dgn Org2 yg Engkau Redhai Ya Allah"]
~*~Kemudian berkata: "Aku pernah melihat Rasulullah saw. berwuduk seperti wuduku ini, lalu beliau bersabda:
Sesiapa yg berwudu seperti cara wuduk-Ku ini, lalu SOLAT dua rakaat, di mana dalam dua rakaat itu ia tidak berbicara dengan hatinya sendiri, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni." (H.R. Usman bin Affan ra). 

Dari Umar bin Khattab r.a, dari Nabi s.a.w., bahawasanya baginda bersabda yang bermaksud:
"Tidaklah salah orang di antara kamu berwudhu', maka ia sempurnakan wudhu'nya kemudian berkata,
"Aku bersaksi bahawa tidak ada tuhan kecuali Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahawa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya", kecuali dibukakan baginya delapan pintu Syurga, ia boleh masuk dari mana sahaja yang dikehendakinya."
(Hadis Riwayat Muslim )

 
Sabda Rasullullah SAW: "Sesiapa yg mengambil wudhuk dengan baik, dosa-dosanya keluar dari badannya sehingga keluar dari bawah jari-jarinya."
[Hadis Riwayat Muslim(361)]

Di dalam hadis yang lain Nabi s.a.w. bersabda yang bermaksud :
"Jika seorang hamba yang Muslim atau Mukmin berwudhu', ketika ia basuh wajahnya, keluarlah dari wajahnya semua kesalahan yang dilihat dengan kedua matanya bersama air atau bersama tetes air terakhir. Jika membasuh kedua tangannya, keluarlah dari kedua tangannya semua kesalahan yang dilakukan tangannya bersama keluarnya air atau tetes terakhir air. Jika membasuh kedua kakinya, keluarlah semua kesalahan yang diperbuat kakinya bersama air atau tetes terakhir air, sampai ia selesai wudhu' dalam keadaan bersih dari dosa."
(Hadis Riwayat Muslim).

 


Sabda Rasullullah SAW: "Sesiapa yg mengambil wuduk dgn baik kemudian dia berkata, 
Asyhadu al laa ilaaha illAllah wahdahu laa syarikalah, wa asyhadu anna Muhammadan 'Abdahu wa rasulluh, Allah hummaj 'alni minat tawwaabin, waj'alni minal mutatohhiriin
(maksudnya:Aku bersaksi bahawa tiada tuhan selain Allah satu(Tuhan) saja tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahawa Muhammad itu adalah hamba dan utusan-Nya.Allah jadikanlah aku dari kalangan orang yang byk bertaubat dan jadikanlah aku dari kalangan orang2 yg menyucikan diri),
akan dibuka untuknya kesemua lapan pintu-pintu syurga agar dia memasukinya dari mana dia suka.
~ (Hadis Riwayat Al-Tarmizi(50);Sahih:Sahih Al-Tarmizi(55) dan Al-Nasai(148);Sahih:Sahih Al-Nasai(148))


CARA WUDUK RASULULLAH
~*~*~*~*~*~

Isam Bin Yusuf

Assalamualaikum.
Seorang ahli ibadah bernama Isam Bin Yusuf, sangat warak dan khusyuk solatnya. Namun, dia selalu khuatir kalau-kalau ibadahnya kurang khusuk dan selalu bertanya kepada orang yang dianggapnya lebih ibadahnya, demi untuk memperbaiki dirinya yang selalu dirasainya kurang khusyuk.
Pada suatu hari, Isam menghadiri majlis seorang abid bernama Hatim Al-Assam dan bertanya, "Wahai Aba Abdurrahman, bagaimanakah caranya tuan solat?".
Hatim berkata, "Apabila masuk waktu solat, aku berwuduk zahir dan batin."
Isam bertanya, "Bagaimanakah wuduk zahir dan batin itu?."
Hatim berkata, "Wuduk zahir sebagaimana biasa iaitu membasuh semua anggota wudhuk dengan air. Sementara wuduk batin ialah membasuh anggota dengan 7 perkara:-
  1. ] Bertaubat
  2. ] Menyesali dosa yang telah dilakukan
  3. ] Tidak tergila-gilakan dunia
  4. ] Tidak mencari/mengharap pujian orang (riya')
  5. ] Tinggalkan sifat berbangga
  6. ] Tinggalkan sifat khianat dan menipu
  7. ] Meninggalkan sifat dengki
Seterusnya Hatim berkata,
  "Kemudian aku pergi ke Masjid, aku kemaskan semua anggotaku dan menghadap ke Qiblat. Aku berdiri dengan penuh keWaspadaan dan aku rasakan aku sedang berhadapan dengan ALLAH, Syurga di sebelah kananku, Neraka di sebelah kiriku, Malaikat Maut berada di belakangku, dan aku bayangkan pula aku seolah-olah berdiri di atas titian 'Siratal Mustaqim' dan menganggap bahawa solatku kali ini adalah solat terakhir bagiku, kemudian aku berniat dan bertakbir dengan baik."
Setiap bacaan dan doa dalam solat ku faham maknanya, kemudian aku rukuk dan sujud dengan tawadhuk, aku bertasyahud dengan penuh pengharapan dan aku memberi salam dengan ikhlas. Beginilah aku bersolat selama 30 tahun."

Apabila Isam mendengar menangislah dia kerana membayangkan ibadahnya yang kurang baik bila dibandingkan dengan Hatim.

Sampaikanlah walau pun satu ayat.

Sampaikanlah kisah ini kepada sahabat-sahabat kita yang lain..........
insya-Allah ..

~*~*~*~

Bolehkan Berwudhuk Tanpa Menanggalkan Khuf (kasut/Stokin kulit), al


-Jaurab (Stokin), Muq, Kasut, Dan Seumpamanya (Penutup Kaki)   

   
 Muq, Kasut, Dan Seumpamanya (Penutup Kaki)       
Apr 24th, 2007 by alfiqrah       
       
Berkenaan Khuf (Kasut Yang Diperbuat Daripada Kulit)       
       
1 – Memakai khuf dalam keadaan suci (berwudhuk)       
       
“Aku bermusafir bersama Nabi s.a.w. dalam satu perjalanan.


Lalu aku ingin membuka menanggalkan khuf Baginda. Kemudian


baginda bersabda: Biarkan kedua-duanya. Ini kerana, aku


memakainya dalam keadaan kedua-duanya suci. Lalu baginda


menyapu di atas[bahagian atas khuf itu shj] kedua-dua khufnya.”
(Hadis riwayat Bukhari, Muslim, Tirmidzi, an-Nasai, Abu Daud, Ibn Majah, Ahmad dan ad-Darimi)     
       
Kata imam an-Nawwi rahimahullah:       
       
“…bahawa tidak boleh menyapu khuf kecuali memakainya selepas
menyempurnakan wudhuk.” (Rujuk syarh sahih Muslim, jil. 3. 170)    
       
2 – Khuf mestilah dalam keadaan suci (dari najis)       
       
Abu Said al-Khudri r.a. berkata: “Ketika Rasulullah s.a.w.


mengimami solat para sahabatnya maka baginda telah


menanggalkan kedua-dua belah seliparnya lalu meletakkan


kedua-duanya di sebelah kirinya. Apabila para sahabat melihat


perbuatan itu, mereka juga menanggalkan selipar mereka.       
       
Setelah selesai solat, baginda bertanya: Mengapa kamu semua


menanggalkan selipar kamu? Jawab mereka: Kami telah melihat


engkau menanggalkannya, lalu kami pun menanggalkan selipar


kami.       
       
Sabda Rasulullah s.a.w: Sesungguhnya Jibril telah datang


kepadaku memberitahu bahawa terdapat kotoran (najis). Oleh


itu, apabila sesorang datang ke masjid, lihatlah selipar


mereka. Jika dia melihat ada kotoran atau najis pada


seliparnya, sapukanlah ke tanah dan solatlah menggunakan


selipar itu.”
(Hadis Riwayat Abu Daud, ahmad, ad-Darimi, Ibn


Khuzaimah, dan al-Hakim. Disahihkan oleh al-Hakim dan


dipersetujui oleh az-Zhahabi dan al-Baohaqi. Juga al-Albani


di dalam al-Irwa, m/s. 284)       
       
3 – Sapuan hanya boleh dibuat jika berhadas kecil. Jika hadas

besar, wajiblah menanggalkannya dan mandi wajib       
       
Sofwan bin ‘Assal r.a. berkata: “Apabila kami bermusafir,


Rasulullah s.a.w. memerintahkan kami agar tidak menanggalkan


khuf selama tiga hari tiga malam dan tidak menanggalkannya


jika buang air besar, air kecil, dan tidur kecuali kerana


junub.” (Riwayat Tirmidzi, Ahmad, an-Nasai’e, Ibn Khuzaimah,


Abdul Razzaq, Ibn abi Syaibah, dan al-Baihaqi. Disahasankan


oleh al-Albani di dalam al-Irwa, m.s. 104)       
       
Kata al-Imam as-Syaukani r.h.: “Hadis ini merupakan dalil


bahawa tidak perlu menanggalkan khuf dalam tempoh yang


ditetapkan disebabkan berhadas kecil selagi mana tidak


berjunub.” (Nail al-Authar, jil. 1, m.s. 231)       
       
4 – Waktu (sela masa) dibolehkan bagi menyapu khuf       
       
Ali bin Abu Talib r.a. berkata: “Rasulullah s.a.w. menetapkan


(tempoh menyapu khuf) tiga hari tiga malam bagi musafir dan


sehari semalam ketika bermukim.” (HR Muslim)       
       
Sheikh Ibn Uthaimin r.h. menjelaskan hal ini sebagai katanya:

“Berdasarkan kaedah ini, ia jelas menunjukkan kepada kita


bahawa pendapat paling rajih (tepat) adalah permulaan tempoh


(hari) sapuan dikira ketika mula menyapu khuf dan bukannya


ketika (mula) berhadas.” (Rujuk Syarh al-Mumti’, jil. 1. m.s.


208)       
       
Imam an-Nawawi juga menjelaskan sebagai katanya: “Hadis ini


merupakan hujah yang terang dan dalil yang jelas bahawa


syarat menyapu khuf telah ditetapkan waktunya, iaitu selama


tiga hari tiga malam bagi musafir dan sehari semalam ketika


bermukim. Inilah pendapat yang dipegang oleh Abu Hanifah, as


-Syafie, Ahmad, dan jumhur ulama terdiri daripada para


sahabat serta generasi selepas mereka.” (Rujuk Syarh Sahih


Muslim, jil. 3, m.s. 176 dan al-Muhalla, jil. 2, m.s. 87-89)   
       
5 – Kaedah sapuan ke atas khuf       
       
Ali bin Abu Talib r.a. berkata: “Kalaulah hukum-hukum agama


ini terbina atas dasar akal, tentulah menyapu di bahagian


bawah khuf itu lebih afdhal berbanding atasnya. Aku telah


melihat Rasulullah s.a.w. menyapu di atas kedua-dua belah


khufnya. (Hadis Riwayat Abu Daud, ad-Darimi, Daruqutni, al-


Baihaqi. Ibnu Hajar mengklasifikasikan sanadnya sebagai


sahih. Dan al-Albani turut mensahihkannya di dalam al-Irwa,


m/s. 103)       
       
Al-Sha’nani r.h. menjelaskan: “Bahawa hadis ini menunjukkan


sapuan hanya di atas khuf dan tidak ada cara selain itu.


Jangan sesekali menyapu di bawah khuf.” (Rujuk Subul al-


Salam, jil. 1, m/s. 22)       
       
Ibn Qayyim juga menjelaskan: “Rasulullah s.a.w. menyapu di


atas kedua-dua belah khufnya. Tidak sahih riwayat mengenai


sapuan di bawah khuf kecuali terdapat hadis yang munqati’


(terputus sanadnya). Sedangkan, hadis yang sahih menyatakan


sebaliknya.” (Rujuk Zaad al-Ma’ad, jil. 1, m/s. 199)       
       
Al-Auza’i r.a. berkata: “Nabi s.a.w. menyapu dengan kedua-dua


belah tapak tangannya di atas kedua-dua belah khufnya sekali


sapuan menarik ke atas hingga ke betis.” (Rujuk al-Ausot,


jil. 1, m/s. 454)       
       
Sapu dengan sekali sapuan sahaja:       
       
Al-Fadhl bin Bisyrin berkata: “Aku telah melihat Jabir bin


Abdullah berwudhuk lalu menyapu di atas kedua-dua belah


khufnya sekali sapuan, iaitu daripada hujung khuf ke atas.

Kemudian, dia telah menunaikan solat lima waktu. Katanya: Aku


telah melihat Rasulullah s.a.w. melakukan begitu. Oleh itu,


aku pun turut melakukan seperti apa yang aku lihat Rasulullah


s.a.w. lakukan.” (Rujuk al-Ausot, jil. 1, m/s. 453)       
       
Nafi’ berkata: “Aku telah melihat Ibn Umar r.a. menyapu atas


kedua-dua belah khufnya, iaitu sekali sapuan menggunakan


kedua-dua belah tangannya. (Rujuk Abdul Razzaq, jil. 1, m/s.


220 dan Ibn al-Mundzir dalam al-Ausot, jil. 1, m/s. 445)   

   
       
Berkenaan Selain Khuf (Kasut, stokin, dan seumpamanya…)       
       
6 - Bolehkah Menyapu Kepada Sarung Kaki (al-Jaurab)

Menggantikan Khuf?       
       
Al-Mughirah bin Syu’bah r.a. berkata: “Sesungguhnya


Rasulullah s.a.w. telah berwudhuk lalu menyapu bahagian atas


kedua-dua belah khuf dan seliparnya.” (Hadis Riwayat Abu Daud

dan Tirmidzi - sebagai hasan sahih. Juga disahihkan oleh al-

Albani di dalam al-Irwa dan Tamam al-Minnah)       
       
Al-Syaukani r.h. berkata: “Hadis telah menunjukkan bahawa


boleh menyapu di bahagian atas al-Jaurab.” (Rujuk Nail al-


Authar, jil. 1, m/s. 228)       
       
Abu Musa al-‘Asy’ari r.a. berkata: “Sesungguhnya Rasulullah


s.a.w. telah berwudhuk lalu menyapu bahagian atas kedua-dua


belah al-Jaurab dan seliparnya.” (Hadis Riwayat Ibn Majah –


Disahihkan oleh al-Albani di dalam Sunan Ibn Majah)       
       
‘Amru bin Huraith RA berkata: “aku telah melihat ali bin


abu Talib kencing. Kemudian, beliau berwudhuk sambil menyapu


di bahagian atas kedua-dua belah al-Jaurab.”
(Hadis riwayat Ibn abi syaibah, jil. 1, m/s. 189 dan Ibn al-Mundzir dalam al-Ausot, jil. 1, m/s. 462)       
       
Hammam bin al-Harith RA berkata:
“Abu Mas’ud telah menyapu di bahagian atas kedua-dua belah al-Jaurab.”
(Hadis Riwayat Abdul Razzaq, jil. 1, m/s. 200, Ibn Abi syaibah, jil. 1, m/s. 188 dan Ibn al-Mundzir dalam al-Ausot, jil. 1, m/s. 462)   

   
       
Menurut Qatadah r.a., bahawa Anas bin Malik r.a. telah
berkata:
“Rasulullah s.a.w. telah menyapu di bahagian atas
kedua-dua belah al-Jaurab.”
(Hadis riwayat Abdul Razzaq, jil. 1, m/s. 200, Ibn Abi Syaibah, jil. 1, m/s. 190 dan Ibn al-Mundzir dalam al-Ausot, jil. 1, m/s. 462-463)       
       
Yahya al-Buka’ r.a. pernah mendengar Ibn Umar r.a. berkata:

“Menyapu di bahagian atas al-Jaurab sama seperti menyapu di
bahagian atas kedua-dua belah khuf.”
(Hadis riwayat Abdul Razzaq, jil. 1, m/s. 200, Ibn abi Syaibah, jil. 1, m/s. 189, Ibn al-Mundzir dalam al-Ausot, jil. 1, m/s. 463 dan al-Baihaqi, jil. 1, m/s. 285)       
       
Ibn Taimiyyah r.h. menjelaskan:
“Boleh menyapu di bahagian atas al-Jaurab apabila ia digunakan semasa berjalan sama ada diperbuat daripada kulit atau tidak mengikut pendapat ulama adalah yang paling sahih (tepat).”
(Rujuk Majmu’ al-Fatawa, jil. 21, m/s. 214-215)       
       
Ibn Qayyim r.h. berkata: “Mengenai keharusan menyapu di


bahagian atas al-Jaurab adalah pendapat kebanyakan para


ilmuan. Antara mereka yang kami maksudkan adalah terdiri


daripada para sahabat, Imam Ahmad, Ishaq bin Rahawaih,


Abdullah bin al-Mubarak, Sufyan al-Tsauri, ‘Atho’ bin abi


Rabah, al-Hasan al-Basri, Said bin al-Musayyab, dan Abu


Yusuf. Kami tidak mengetahui bahawa terdapat sebahagian


sahabat mengingkari perbuatan nama-nama yang kami sebutkan.”

(Rujuk Tahzib al-Sunan, jil. 1, m/s. 188-189, dan al-syarh al-Mumti’, jil. 1. m/s. 193)       
       
Sheikh ‘Uthaimin r.h. menjelaskan:
“Apa sahaja yang dipakai pada kaki sama ada dinamakan khuf, jaurab (stokin), muq, dan seumpamanya, hukum menyapu di bahagian atasnya adalah boleh.


Ini kerana, ‘illah (sebab dan tujuan) semua itu adalah sama.”

(Rujuk al-Syarh al-Mumti’, jil. 1, m/s. 193)       
       
7 – Bolehkah Menyapu Di Atas Khuf dan al-Jaurab Yang koyak?     
Sufyan at-Tsauri r.a. berkata:       
       
“Sapulah di bahagian atas apa sahaja yang dipakai di kaki.
Bukankah engkau dapati khuf golongan muhajirin dan ansar
berkenaan koyak, uzur, dan lusuh.”
(Hadis riwayat abdul Razzaq dan al-Baihaqi)       
       
Sheikh Ibn ‘Uthaimin r.h. berkata:
“Pendapat paling rajih (tepat) ialah boleh menyapu bahagian atas al-Jaurab yang koyak atau nipis sehingga menampakkan kulitnya.”
(Rujuk Majmu’ Fatawa Ibn ‘Uthaimin, jil. 11, m/s. 167 dan Risalah al-Mashu ‘Ala al-Jaurabain, m/s. 84-86)       
       
8 – Adakah Terbatal Wudhuk Sekiranya Berhadas, Dan

Kemudiannya Berwudhuk Semula Berserta Khufnya (dengan memakai

khuf) Lalu Membuka Khuf (Selepas Wudhuk)       
       
Ibn Taimiyyah menjelaskan bahawa:
“Tidak terbatal wudhuk orang yang menyapu khuf dan serban disebabkan dia menanggalkannya (membuka kasut setelah berwudhuk dengannya;
juga bagi serban yang menggantikan sapuan ke atas kepada).
Begitu juga tidak terbatal tempohnya disebabkan perbuatan
itu. Dia juga tidak wajib menyapu kepala atau membasuh kedua
-dua kakinya (selagi masih berada di dalam tempoh sapuan).”

(Rujuk al-Ikhtiyarat, m/s. 15, Risalah al-Mas-hu ‘Ala al-Jaurabain, m/s. 86-88 dan majmu’ Fatawa Ibn ‘Uthaimin, jil. 11, m/s. 179)       
       
9 – Terbatalkah Wudhuk Serta-Merta Disebabkan Tempoh Sapuan

Telah Tamat?       
       
Sheikh Ibn ‘Uthaimin r.h. berkata:
“Wudhuk tidak terbatal disebabkan tempoh sapuan telah tamat. Ini kerana, apa yang ditetapkan oleh Nabi s.a.w. hanyalah tempoh (yang membolehkan) sapuan yang berakhir bukannya tempoh wudhuk berakhir. Baginda langsung tidak menetapkan tempoh suci berakhir (terbatal wudhuk) sehingga kita sanggup mengatakan bahawa apabila tempoh sapuan telah tamat maka wudhuk pun terbatal.
Bahkan, apa yang ditetapkan ialah mengenai sapuan.

Sepatutnya kita katakan: Apabila tempoh telah tamat, tidak

boleh menyapu khuf.       
       
Tetapi, jika kamu menyapu khuf dalam tempoh belum berakhir,

engkau berada dalam keadaan suci (berwudhuk). Kamu berada

dalam keadaan wudhuk yang sempurna berdasarkan dalil syarak.

Setiap perkara yang dilakukan dengan sempurna berdasarkan

dalil syarak, sudah tentu tidak membatalkan wudhuk kecuali

ada dalil syarak yang lain membuktikan ia terbatal.

Sedangkan, tidak ada dalil mengenai perkara itu.”
(juk Majmu’ Fatawa Ibn ‘Uthaimin dan Rasa-il al-Sheikh al-‘Uthaimin, jil. 11, m/s. 179 dan Risalah al-Mas-hu ‘Ala al-Jaurabain, m/s. 92-93)       
       
Kesimpulan:       
       
Al-Albani berkata: “Setelah mengetahui perkara itu, seseorang
tidak boleh lagi berbelah bahagi untuk menerima rukhsah
(keringanan) ini selepas tsabit hadis mengenainya. Lebih-
lebih lagi setelah para sahabat melakukannya.”
(Rujuk Risalah al-Mas-hu ‘Ala al-Jaurabain, m/s. 54)       
       
i - Apabila seseorang itu berwudhu’ dengan sempurna lalu

kemudian terus memakai kasut dalam keadaan wudhuk (memakai

kasut dalam keadaan berwudhuk – suci dari hadas) maka apabila

dia hendak mengulangi wudhuknya di kemudian masa dia tidak

perlu membasuh kaki dengan air (tidak perlu buka penutup

kakinya) tetapi mencukupi dengan menyapu di bahagian atas

kasut tersebut.       
       
ii - Syarat kasut yang dipakai adalah sesuatu yang menutupi

dari jari-jari kaki sehingga ke buku lali (angkle). Jikalau

kasut tersebut tidak mencapai hingga ke buku lali maka

memadai dengan memakai sarung kaki yang menutupi buku lalinya

itu.       
       
iii - Kebolehan menyapu di atas kasut terhad kepada satu hari

penuh bagi orang yang berada di kampung halaman atau tiga

hari penuh bagi orang yang berada dalam perjalanan.       
       
Antara Faedah Dan Hikmah Keringanan Daripada Hal Ini:       
       
i – Merupakan contoh keringanan (rukhsah) yang ditunjukkan

oleh sunnah Rasulullah s.a.w. yang wajar diikuti.       
       
ii – Memberi keringanan dan kemudahan ketika dalam perjalanan

di tempat-tempat yang menyukarkan kita untuk membuka kasut,

seperti di dalam hutan, padang pasir yang panas, dan tempat

bersalji yang sejuk.       
   
Wallah Hu A'lam...

~*~Wuduk Wanita


~*~05. Cara Cara Berwudhuk - Ustaz Kazim Elias




. .
~***~Taman KoperasiBENA~***~
~*~ Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... ~*~