QURAN dan TerJemahan ~ PerHatikan Pesanan Allah dlm KiTabNya ini

AL QURAN

Listen to Quran
~*~*~*Al-Quran OnLine

01 October, 2009

Misteri ~ Ya'juj dan Ma'juj

Misteri Ya'juj dan Ma'juj


Assalamuialaikum

Utz saya nak tanya sb b:

1.siapakah yakzud dan makzud itu?

2.dimana yakzud dan makzud berda sekarang ?

3.apakah yakzud dan makzud masih hidup atau sudah mati?

4.bagaimana sejarah yakzud dan makzud itu ?


Jawaban
Waalaikumussalam Wr Wb

Diantara tanda-tanda kiamat besar adalah keluarnya Ya’juj dan Ma’juj. Para ulama berbeda pendapat tentang nasab mereka. Ada yang mengatakan bahwa mereka adalah keturunan Adam.

Al Hafizh Ibnu Hajar lebih memilih pendapat yang mengatakan bahwa mereka adalah dua kabilah dari keturunan Yafits bin Nuh, yang keduanya adalah keturunan dari Adam dan Hawa. 

Hal ini diperkuat oleh hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori dari Abu Said al Khudriy bahwa Nabi saw bersabda,”’Wahai Adam.’ Adam berkata,”Labbaik wa sa’daik dan kebaikan ada pada-Mu.’ Allah berfirman,”Keluarkanlah ba’sannnar.” 

Adam bertanya,”Apa itu ba’tsannar?” Allah berfirman,”Dari setiap 1000 orang ia ada 999 orang maka pada saat itu anak kecil akan beruban, seorang yang hamil akan meletakkan kandungannya dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal Sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya.” (QS. Al Hajj : 2).’ 

Para sahabat bertanya,”Wahai Rasulullah manakah diantara kami yang satu itu (1000 – 999) ?” beliau saw menjawab,”Bergembiralah kalian, sesungguhnya seorang dari kalian sama dengan 1000 orang dari Ya’juj dan Ma’juj.” Kemudian beliau saw bersabda,"Demi yang jiwaku berada ditangan-Nya, aku berharap kalian menempati seperempat penduduk surga.” 

Maka kami pun bertakbir. Lalu beliau saw bersabda,”Aku berharap kalian menempati sepertiga penduduk surga.” Maka kami pun bertakbir. Lalu beliau saw bersabda,”Aku berharap kalian menempati separuh penduduk surga.” Maka kami pun bertakbir. Lalu beliau bersabda,”Tidaklah kalian diantara manusia kecuali bagai sehelai bulu hitam dibadan seekor sapi putih atau bagai sehelai bulu putih dibadan seekor sapi hitam.”

Didalam fatwa al Lajnah Ad Daiimah Lil Buhuts wa al Ifta disebutkan bahwa ya’juj dan ma’juj ini berada di benua Asia, sebelah utara Cina.

Amin Muhammad Jamaludin didalam kitabnya “Umur Umat Islam” mengatakan bahwa mereka adalah keturunan Yaftits bin Nuh. Karena Nuh mempunyai tiga orang anak, yaitu Ham, yang menjadi nenek moyang orang Habsyi (Afrika). Anak kedua bernama Sam, yang menjadi nenek moyang bangsa Arab, Persia dan Romawi. Sedangkan anak ketiga bernama Yafits yang menjadi nenek moyang bangsa Turki.

Karenanya Ya’juj dan Ma’juj adalah turunan paman-paman dari Turki (yaitu bangsa-bangsa Cina, Rusia, Mongolia. Bermuka lebar, bermata sipit (kecil), berambut pirang (hitam keputih-putihan atau keruh seperti awan), seakan-akan wajah mereka adalah seperti meja yang bundar. 

Ciri-ciri mereka yang seperti itu telah diterangkan oleh Rasulullah saw dalam hadits marfu’ yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya dari Abu Harmalah dari bibinya.

Dimana mereka sekarang ?

Allah swt berfirman :

حَتَّى إِذَا بَلَغَ بَيْنَ السَّدَّيْنِ وَجَدَ مِن دُونِهِمَا قَوْمًا لَّا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ قَوْلًا ﴿٩٣﴾
قَالُوا يَا ذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى أَن تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا ﴿٩٤﴾
قَالَ مَا مَكَّنِّي فِيهِ رَبِّي خَيْرٌ فَأَعِينُونِي بِقُوَّةٍ أَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا ﴿٩٥﴾

Artinya : “Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan."

Mereka berkata: "Hai Dzulqarnain, Sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, Maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?" 

Dzulkarnain berkata: "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, Maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka.” (QS. Al Kahfi : 93 – 95)

Jadi Ya’juj dan Ma’juj terkurung dibelakang dinding yang dibangun oleh Dzulqornain untuk mereka dikarenakan mereka banyak melakukan kerusakan dan kejahatan di muka bumi.

Dinding penghalang itu tebal, teguh dan tinggi menjulang yang terbuat dari besi dan tembaga yang dicampur, sehingga mereka tidak dapat melubanginya karena dek tebalnya dan tidak pula dapat memanjatnya karena dek tinggi dan licinnya. Dinding tersebut dibangun antara dua pembatas yang besar yaitu dua gunung yang besar.

Lalu dimanakah letak dinding ini? Ibnu Abbas, tinta umat dan ahli tafsir Al Qur’an mengatakan bahwa ia (dinding itu) terletak di persimpangan negeri Turki dengan Rusia, berdekatan dengan pegunungan kaukasus.” Pegunungan Kaukasus tingginya berkisar antara 1000 sampai dengan 3000 meter)

Walaupun demikian, lebih baik bagi kita untuk mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang akan dapat atau mampu mencapai tempat mereka, sebagaimana halnya siapa pun tidak akan dapat mencapai tempat dajjal (baca : Misteri al Jassasah di Hadits Dajjal) yang sampai sekarang masih terkurung apalagi mengeluarkannya. Karena keluarnya mereka semua adalah sebuah ‘masalah takdir” yang mempunyai waktu yang sudah maklum dan ditentukan didalam Lauh Mahfuzh.

Firman Allah swt :

قَالَ هَذَا رَحْمَةٌ مِّن رَّبِّي فَإِذَا جَاء وَعْدُ رَبِّي جَعَلَهُ دَكَّاء وَكَانَ وَعْدُ رَبِّي حَقًّا

Artinya : “Dzulqarnain berkata: "Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, Maka apabila sudah datang janji Tuhanku, dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar". (QS. Al Kahfi : 98)

Wallahu A’lam
http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/yakzud-dan-makzud.htm




KELUARNYA YA'JUJ MA'JUJ DAN MISTERI DITEMUKANNYA DINDING YA'JUJ-MA'JUJ
Share
Isyarat Rasululullah SAW Tentang Adanya Ancaman yang Mendekati Bangsa Arab

Diriwayatkan Zainab binti Jahsy dalam hadist shahi Bukhari dan Muslim, "Bahwa Rasulullah SAW tidur di sisinya, kemudian beliau bangun dengan muka memerah seraya bersabda, ' La Ilaha Illallah, celakalah bangsa Araba, gara-gara ancaman buruk yang benar-benar telah dekat. Pada hari itu dibuka dinding Ya'juj Ma'juj seperti ini,' demikian sabda beliau sambil membuat tanda lingkaran antara kedua jarinya. Dan dalam riwayat lain: smabil membuat tujuh puluh atau sembilan puluh ikatan, Zainab bertanya, 'Ya Rasul Allah, apakah kita akan binasa, padahal masih ada di antara kita orang-orang saleh?' 'Ya, ' jawab beliau, 'Apabila kejahatan telah merajalela.' "

Berkaitan dengan hal ini, Allah SWT berfirman, "Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari kebangkitan), maka tiba-tiba terbelaklah mata orang-orang kafir" QS. Al-Anbiya' : 96-97

BAGAIMANA WUJUD DAN SIFAT YA'JUJ MA'JUJ ITU?

Ya'juj Ma'juj adalah manusia biasa seperti layaknya manusia yang lain. Mereka mirip orang-orang yang sebangsa dengan mereka, yaitu bangsa Turki, dengan mata cekung, berhidung pesek, berambut pirang, sekalipun bentuk dan warna kulit mereka bervariasi. Dan juga keturunan nabi Adam AS. (Landasan hadits shahih Bukhari-Muslim)

Sedangkan sifat mereka, Allah SWT berfirman:
Kemudian dia (Dzulqarnain) menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan . Mereka berkata: "Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?" Dzulkarnain berkata: "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi". Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: "Tiuplah (api itu)". Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: "Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku kutuangkan ke atas besi panas itu". Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melobanginya., Dzulkarnain berkata: "Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar". Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya, dan Kami nampakkan Jahannam pada hari itu kepada orang-orang kafir dengan jelas." Qs. Al-Kahfi: 92-100

Menurut riwayat Imam Ahmad dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,

"Sesungguhnya Ya'juj Ma'juj setiap hari berusaha keras melubangi dinding itu, sehingga apabila mereka melihat cahaya matahari, berkatalah pemimpin mereka, 'Pulanglah, besok kalian akan (teruskan) melubangi lagi.' Maka (esok harinya) mereka pun kembali (melubangi) dinding itu lebih giat lagi. 

Sehingga, manakala telah sampai saatnya Allah hendak membangkitkan mereka kepada manusia, maka (terus) melubangi. (Namun ketika) mereka kembali hendak (melubanginya), ternyata dinding itu sudah seperti keadaan semula saat mereka tinggalkan (kemarin). 

Tapi mereka teruskan juga perlubangan, dan (akhirnya) berhasil mereka keluar menyerbu orang-orang. Lalu mereka meminum habis air (yang ada). Sementara sebagian orang ada yang bersembunyi dalam benteng-benteng mereka. Oleh karena itu Ya'juj Ma'juj melemparkan anak-anak panah mereka ke langit. (Akhirnya) Allah mengirim ulat-ulat ke tengkuk mereka. Dengan ulat-ulat itulah Allah membinasakan mereka."

Wallahu 'alam bissawab.


30 September, 2009

Eid Fitri--Saidina Omar tanya apa TAKWA..?



Petikan Dari Blog Zulkifli Nordin,

Alhamdulillah Ahad 01 Syawal 1430 bersamaan 20 Sept 2009, saya diberi keizinan ALLAH untuk bersama umat Islam sekitar Kulim mendirikan solat sunat 'Eidulfitr di Masjid Muhajirin, Taman Tunku Putra.
Saya bersama sahabat saya Sdr. Ustadz Khari telah selamat sampai ke Masjid Muhajirin sekitar jam 08.15am. Saya kemudiannya beramah mesra dengan pengerusi Masjid Muhajirin, Sdr. Shamsuddin dan Ahli Jawatankuasanya dan beberapa jemaah yang hadir awal.
Kemudian kami memulakan majlis dengan bertakbir raya, dan saya sempat bertakbir satu round.
Allah hu akbar Allah hu akbar Allah hu akbar
la ila haillallah wallah hu akbar
Allah hu akbar walillah hil hamd
La ila haillallah huwala na'budu illa iyya humukhlisin nalahuddin
walau karihal kaafirun, walau karihal musyrikun, walau karihal munaafiquun
La ila haillallah hu wahdah, sodaqo wa'dah, wanaso ro'abdah
wa a'azzanjudahuu wahazamal ahzaa bawahdah
La ila haillallah wallah hu akbar
Allah hu akbar walillah hil hamd
Kemudian kami mendirikan solat sunat 'Eidulfitr, dan pihak Masjid meminta saya mengimamkan solat. Sebagaimana biasa, sebelum solat, sahabat saya Ustadz Khari menyampaikan kaifiyat solat, memperingatkan jemaah supaya bertakbir 7 kali dirokaat pertama diselangselikan dengan tasbih 6 kali, dan bertakbir 5 kali dirokaat kedua diselangselikan dengan 4 tasbih. Pada roka'at pertama saya membaca surah Al-'A'la, dan rokaat kedua surah Ad-Dhuhaa.
Kemudian saya naik menyampaikan khutbah. Setelah memuji ALLAH dan membaca ayat 20 surah Al-Fath, "Alhamdulillah hillazi arsala rasu lahu bil huda wadiinil haq, liyuz hiro hu 'aladdiinikullih, walau karihal musyrikuun", saya memperingatkan diri saya dan para jemaah dan hadirin supaya bertaqwa kepada ALLAH dengan sebenar-benar taqwa, dan janganlah kita mati melainkan dalam Islam.
Saya memanjat syukor kerana diberi kesempatan untuk meraikan hari yang di anugerahkan ALLAH kepada umat Islam. Anugerah kerana kemenangan kita memerdekakan diri daripada belengu nafsu, penjajahan iblis dan syaitan. Satu perjuangan yang sukar, sebagaimana sabda Rasulullah saw "mujahiddin nafsi-perang melawan diri sendiri".
Puasa mengajar kita erti mencapai matlamat taqwa sebagaimana yang disebut dalam Al-Baqarah 183, "Ya aiyuhallazi na aamanu kutiba 'alaikumussiyyam, kama kutiba 'alallazi namin qoblikum, la 'allakum tattaaquun". Taqwa ertinya sebagaimana disebut Saidina 'Umar ra, apabila ditanya sahabat apa itu taqwa, Saidina 'Umar menjawab dengan bertanya semula. "bagaimana kamu jika berjalan dimalam hari yang gelap gelita dijalan yang penuh ranjau dan duri dalam keadaan mata tertutup". Jawab sahabat, "sudah tentu kami akan berjalan dengan penuh hati-hati wahai 'Umar". Kata Saidina 'Umar, "itulah kehidupan didunia, penuh ranjau dan duri yang kamu tidak nampak". Tanya Saidina 'Umar lagi, "bagaimana kamu dikala itu datang seorang bermata celik membawa jamong memimpin kamu melalui jalan itu". Sahabat menjawab, "sudah tentu sangatlah mudah perjalanan kami". Lantas Saidina 'Umar menjawab, "itulah yang disebut ALLAH dalam al Baqarah:2/3, "Zaa likal kitaa bula roy bafii, hudal lil muttaqin; allazi nayu' minu nabil ghoib: Al Quran, kitab yang tidak ada keraguan sedikit pun padanya, menjadi penyuluh dan petunjuk bagi orang yang bertaqwa, iaitu orang yang beriman dengan perkara yang ghaib (yang dia tidak nampak)".
Sebab itulah Rasulullah berpesan dalam khutbatul wida', "berpeganglah kamu kepada AlQuran dan sunnahku, nescaya kamu tidak sesat". Lalu ALLAH berfirman dalam surah Al Baqarah: 185, "syahru ramadhonallazii unzilafiihil quraanu hudallinnas, wabaiyinati minal huda wal furqan , sesungguhnya dibulan Ramadhan diturunkan AlQuran sebagai penyuluh dan petunjuk bagi manusia, dengan penuh keterangan dan bukti mengenainya, supaya ianya menjadi al furqan, iaitu pembeza kehidupan kamu". Dengan menjalani kehidupan berdasarkan Al Quran dan sunnah, kita akan dapat membezakan yang mana halal haram, dosa pahala, 'adil zalim, hak batil, benar palsu, Islam dan bukan Islam!
Dan puasa mengajar kita erti Iman. Kalau 'ibadah lain orang akan nampak amalan kita. Solat, haji, zakat dan lain-lain, semuanya orang nampak. Namun puasa suatu 'ibadah yang orang tidak akan nampak dan tahu. Hanya ALLAH dan kita sahaja yang tahu. Itulah iman-meyakini perkara yang ghaib.
Dan puasa mengajar kita erti kesyumulan Iman dan Islam. Walau bagaimana cantik amalan puasa kita, daripada tarawih berjema'ah, diikuti tadarrus, kemudian pada dini malam, kita bangun tahajjud dan sunat taubat, kemudian bersahur. Setelah bersahur, kita ke masjid mendirikan tahiyyatul masjid dan fajar. Setelah berjema'ah suboh, kita bertalaqi AlQuran. Sebelum ke pejabat, kita sempat mendirikan dhuha 08 roka'at. Dalam perjalanan kepejabat, kita memasang CD Syeikh 'Abdul Rahman Syudais. Tiba di pejabat, kita membuat kerja diringi CD zikir munajat. Masuk zohor kita ke surau pejabat, mendengar tazkirah zohor, kemudian zohor berjema'ah diiringi dengan ba'diyah. Kita menyambung kerja dengan alunan zikir munajat dan nasyid. Masuk 'asar kita bersama kekawan kesurau berjema'ah. Sambil menunggu untuk pulang, kita membaca AlQuran dua tiga muka. Dalam perjalanan pulang, kita memasang CD Syeikh Sa'ad Al Ghamidi.
Sepanjang hari kita lebih banyak diam walaupun sebelumnya kita kaki sembang. Kita lebih banyak memutar buah tasbih, walaupun sebelumnya kita banyak menjetik buah carrom. Bila kekawan mengumpat mengata, kita lebih banyak beristighfar walaupun sebelumnya kita ni dikenal sebagai Radio burok FM stereo, ketika berjalan dibandar kita banyak tunduk dan bertasbih, walaupun sebelum tu pantang nampak dahi licin punggung bulat, di bazar dan supermarkat kita membeli sekadar yang perlu, walaupun dulu sampai taukeh supermarket tahu kita juara shopping.
Macam tu punya bagus dan baik kita lalui puasa, namun sampai dirumah, setelah mandi dan berserban jubah menunggu magrib jam 07.15pm, tepat jam 07.14 kita ambil kurma sebiji, bismillah dan kita makan. Isteri kita pun tegur, "hai abang, belum masuk waktu lagi tu, ada lagi seminit". Lalu kita jawab, "alahai engkau Minah, dari pagi abang puasa sikit punya bagus, dengan segala tahajjud, quran, zikir dan munajat, takkanlah seminit pun ALLAH nak kira!".
Kita semua tahu, macam mane hebat puasa kita, macam mane champion puasa kita, namun seminit yang kita tolak itu bukan ALLAH tolak seminit, tetapi ALLAH tolak seluruh puasa kita hari itu.
Begitulah bila ALLAH berfirman "Ya aiyuhal lazi na aamanud khuluu fissilmi kaaffah-hai orang beriman, terimalah, pakailah, hiduplah, gunalah, peluklah Islam itu sepenuhnya (jangan kamu tolak dan ingkar walaupun setitik)".
Namun dalam kehidupan kita bangsa Melayu beragama Islam dalam negara yang diisytihar Islam, berapa punya banyak syariat Islam kita ingkar dan tolak, dan ada yang yang kita ubah dan kita labelkan sebagai Islam.
Kita letakkan Perlembagaan Persekutuan mengatasi AlQuran sebagaimana terkandung dalam Artikel 4 Perlembagaan. Hingga menyebabkan pemakaian serban disekolah-sekolah menjadi haram (saperti yang diisytihar oleh Mahkamah Persekutuan dalam kes Meor Attiqurrahman), hingga pemakaian jilbab dan purdah menjadi haram di jabatan Kerajaan (saperti dalam kes Halumatussa'adiah);
Kita daulatkan undang-undang Kanun Kesiksaan yang dibawa oleh Lord Reid la'natullah hi 'alaih, dan kita enggan laksanakan hudud, qisas dan ta'zir.
Kita masih bertafaakur dihadapan patung-patung Tugu Negara pada Hari Pahlawan, Hari Angkatan Tentera, Hari Polis dan banyak lagi walaupun muzakarah ke 19 Majlis Fatwa Kebangsaan memfatwakan 22 tahun lepas pada 08.10.1987 bahawa perbuatan itu adalah syirik dan mesti dihentikan serta merta. Lebih malang kita mengesahkan perbuatan itu dengan mengadakan majlis bacaan yaasin.
Kita biarkan wanita Islam dipaksa berpakaian seksi, ketat dan terbelah sana sini di syarikat Air Asia, MAS dan lain-lain, walaupun AlQuran meletakkan wanita ditempat yang sangat mulia sehingga ada surah ALLAH turunkan khusus mengenai wanita sahaja iaitu AnNisaa'.
Malah kita sampai keperingkat menukar ayat AlQuran bilamana ALLAH menyuruh kita rejam penzina, sebat si pemfitnah dengan qazaf dan lain-lain,; namun kita menukarnya kepada denda dan kita labelkan undang-undang itu sebagai Enakmen Jenayah Syariah Islam!!
Dan kita maki hamun dan marah apabila 'ulama' menegur dan menasihatkan kita bahawa perbuatan kufur, syirik, fahsyad, maksiat dan mungkar saperti itu tidak membawa kita ke syurga!
Dalam khutbah kedua, saya memperingatkan diri saya dan para jemaah bahawa hidup didalam fitrah akan memberikan kita keyakinan, ketenangan dan keamanan. Sebagaimana ikan yang tinggal didalam laut, walau bagaimana masin laut itu, tetapi sedikitpun tidak menjejaskan si ikan kerana ia duduk didalam alam fitrahnya. Namun ikan yang tidak masin sedikit pun walaupun tinggal didalam laut masin begitu lama, sebaik sahaja ia keluar dari alam lautan fitrahnya, dan pergi ke pantai, dalam tempoh tak berapa lama, kita campak sedikit garam makan masin piauw lah si ikan itu!
Begitulah manusia, selagi ia hidup di alam fitrah AlQuran dan sunnah, selagi itu ia tidak akan dimasinkan oleh lautan kufur, syirik, fahsyad, maksiat dan mungkar. Namun sebaik sahaja ia keluar daripada alam fitrah AlQuran dan sunnah, hanya dengan sedikit garam kufur, syirik, fahsyad maksiat dan mungkar, ia akan menjadi rosak binasa dalam tempoh yang tidak lama!
Sebaik sahaja kita hidup dialam fitrah AlQuran dan sunnah, dan menjalani kehidupan berdasarkan AlQuran dan Sunnah, insyallah apabila kita dipanggil mengadap ALLAH, kita akan dipanggil dengan begitu manja dan sayang oleh ALLAH saperti dalam surah AlFajr, "Ya aiyatuhannafsul mutma'innah, irji 'i ila robbi kiro dhiyatam mardhiah, fad khulii fi 'ibadii, wad khulii jannati-hai jiwa yang tenang, kembalilah engkau dalam keadaan redho dan meredhoi, masuklah kedalam golongan hambaKu, masuklah kedalam syurgaKu".
Sebab itulah kita bersyukur kepada ALLAH kerana memberikan kita ni'mat Islam dan Iman. Walaupun Abu Tolib duduk tinggal bersama Nabi, melindungi Nabi, makan minum tidur sebantal dengan Nabi, namun dia tidak mendapat ni'mat Iman & Islam. Walaupun Abu Lahab @ Abdul Uzza Abdul Mutallib menyambut maulidurrosul yang pertama, memberi susu pertama Nabi dimuka bumi ini melalu hamba tercintanya Suwaibah, bukan sahaja dia Pak saudara Nabi, malah ia hidup berjiran dengan Nabi, Hinggakan menjadi besan Nabi bila anak lelakinya 'Utbah dan 'Utaibah berkahwin dengan Umi Kalsum dan Rokaiyah anak perempuan Nabi, namun Abu Lahab berakhir dengan kekufuran dan menjadi manusia terkutuk. Daripada 6.3 billion manusia yang hidup hari ini, hanya 1.8 billion mendapat ni'mat Iman & Islam. 4.5 billion manusia yang hidup bersama kita dimuka bumi hari ini bukan sahaja kufur, neraka jahanam tempat mereka nanti abadan-abada (selama-lamanya).
Saya juga memperingatkan diri saya dan para jema'ah supaya mengamalkan sunnah Nabi didalam menyambut 'Eidulfitr. Selain daripada berpakaian cantik dan berwarna warni, kita hendaklah datang ke masjid melalui satu jalan dan balik melalui jalan berlainan, dan singgah ziarah kerumah-rumah yang kita lalui. Saya juga mencadangkan agar dimasa hadapan solat 'Eid dibuat dipadang bukan lagi didalam masjid sebagaimana 'amalan Nabi. Selain syi'ar, ia juga memberi peluang wanita yang haid untuk turut sama. Selain bersalam dan mengucapkan selamat hari raya, lebih afdhal diiringi dengan ucapan "taqobbalallah minna waminkum-moga ALLAH menerima semua 'amal 'ibadah kalian dibulan Ramadhan", dan hendaklah dijawab "minna waminkum taqobbal ya kareem-moga ALLAH menerima 'amal 'ibadah kamu juga". Begitu cantik ajaran Islam, selain do'a mendo'akan, kita juga mendapat pahala atas ucapan itu. Saya juga memperingatkan diri saya dan para jema'ah supaya jangan membazir, dan jangan dihabiskan masa dengan beraya bersama peti tivi. Amat malang bagi umat Islam zaman moderen ini, menjadikan tivi, movie dan mawi sebagai akrab handai, dan meninggalkan saudara mara, jiran dan sahabat handai.
Moga ALLAH memberikan kita keampunan, dan menganugerahkan kita hidayah dan istiqomah. Moga 'Edulfitr ini mengembalikan umat islam kezaman kegemilangan kita, zaman dimana kita menjadi khoirah ummattin, umat yang diikuti dan dicontohi, bukan kerana kita kaya, bukan kerana kita moderen dan hebat, bukan kerana kita punya bangunan tertinggi jembatan terpanjang mobil tercanggih ekonomi yang hebat, tetapi kerana "ta' muru nabil ma'ruf, watan hau na 'anil mungkar, watu' minu nabiillah-kerana kita menyeru kepada yang ma'aruf, mencegah kemungkaran, dan kita beriman kepada ALLAH".
Selesai sahaja khutbah, saya sempat beramah mesra dengan para jema'ah yang hadir. Yang paling mengharukan saya, bukan sahaja para jema'ah sekitar Kulim yang datang, malah ada antara mereka daripada Pulau Pinang, utara Perak, termasuk dari Perlis pun ada. Mereka datang semata-mata nak bersolat 'Eid bersama saya, dan kemudian kembali ketempat masing-masing. Datang mereka hanya sekadar mahu mendengar khutbah yang hendak saya sampaikan, kerana mereka mendapat tahu daripada facebook, blog saya dan sumber maklumat yang lain. Alhamdulillah, syukur itu kepada ALLAH.
Saya kemudian bertemu dengan kanak-kanak yang datang begitu ramai. Sempat saya memberikan duit raya sebanyak RM5-00 seorang. Habis semua 80 sampul yang dibawa. Tetapi seronok melihat kanak-kanak yang ramai itu riuh rendah dapat duit raya. Memanglah tak banyak yang dapat saya beri, almaklumlah duit sendiri, tak macam "golongan tertentu", yang rampok dan sapu wang rakyat, kemudian menjadi Rob-Bin-Hud dan memberi sedikit balik kepada rakyat. Kemudian ada rakyat yang jahlun mencium tangan mengucap syukur kepada Rob-Bin-Hud. Macam seorang perompak yang merompak sebuah teksi, kemudian dia ambil sedikit duit teksi dan berikan kepada pemandu yang dirompaknya, "ini tambang kamu untuk balik rumah", dan si pemandu bukan main berterima kasih kerana mendapat sedikit duit tambang, "bagus si Rob-Bin-Hud, dia sedekahkan sikit duit tambang untuk saya balik..!! Begitulah bengongnya segelintir daripada kaum yang dipanggil Melayu!!
Saya sangat bernasib baik kerana lelongan baju Melayu di kilang Shinetsu dan beberapa tempat lain mendapat sambutan luarbiasa. Maklumlah baju baru dilelong RM10-00 sepasang. Berebut mereka, habislah lapan kotak :))
Setelah itu, saya sempat berhari raya dibeberapa rumah, termasuk rumah saudara pengerusi Masjid Muhajirin di Taman Tunku Putra iaitu saudara Shamsuddin.
Saya mengambil kesempatan ini mengucapkan jutaan terima kasih dan jazakallah kepada sahabat saya saudara Ustadz Khari yang telah mengatur program saya. Juga kepada saudara Shamsuddin dan AJK Masjid yang memberi layanan yang baik kepada saya. Tidak lupa kepada putera-puteri Kilang Shinetsu yang banyak membantu saya termasuk memberi sumbangan beras dan lain-lain, selain menghabiskan stok lelongan baju Melayu. Insyallah tahun depan kita lelong lagi!
Saya kemudiannya memulakan ziarah 'Eidulfitr diseluruh Parlimen Kulim Bandar Bharu, bermula daripada Terap ke Badlishah, kemudian ke Sg. Tengas, Sg. Taka, terus ke Ulu Mahang, Kg. Lobak, kemudian ke Selama dan Kg. Sg. Salleh. Saya sempat ke Lubok Buntar dan Serdang, sebelum terus ke Parit Nibong dan Bandar Bharu. Setelah itu ke Kg. Tebuk Mat Rashid dan Kg. Permatang Pasir, sebelum terus ke Junjong dan Taman Jelutong, Taman Bersatu dan Taman Jati. Sebelum pulang saya sempat singgah di Sg. Karangan, sebelum terus ke kampung di Baling. Insyallah saya akan menyiarkan gambar-gambar yang sempat dirakam semasa kembara 'Eidulfitr tersebut. Keseluruhannya saya cloock-in dalam 198 km, daripada pukul 08.00am hinggalah waktu maghrib, dengan solat jama' ta'khir maghrib/isya di Masjid Carok Bemban, Baling.
Allah hu akbar, Allah hu akbar, Allah hu akbar, walillah hilhamd.
Salam 'Eidulfitr dengan ucapan taqobbalallah minna waminkum.
Wassalam.
Zulkifli Bin Noordin
Ahad
01 Syawal 1430
20 September 2009

~*~ Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... ~*~